Sunday, 21 November 2021

FUNGSI DAN UNSUR LEMBAGA AGAMA

 

Mencari ketenangan jiwa merupakan salah satu fungsi
dari agama

Fungsi agama


Menurut Durkheim (1966),melalui komunikasi dengan Tuhan, orang yang beriman bukan hanya mengetahui kebenaran yang tidak diketahui orang yang tidak percaya adanya Tuhan (ateis), tetapi juga menjadi orang yang lebih kuat. Menurutnya, fungsi agama adalah untuk menggerakkan dan membantu kita untuk hidup. Dari segi makro, agama dapat menjalankan fungsi positif karena memenuhi keperluan masyarakat untuk secara berkala menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan dan persamaan umat.


Adapula sosiolog yang mengemukakan bahwa agama sebagai institusi mempunyai kelemahan. Misalnya, munculnya pertentangan atau konflik sebagai akibat sikap fanatik antarumat yang berbeda agama. Namun, apabila kita amati lebih dalam, konflik antarumat beragama tidak semata-mata disebabkan faktor agama, tetapi banyak dipengaruhi faktor kepentingan di luar agama, seperti kepentingan politik dan ekonomi. Secara rinci, agama berfungsi sebagai berikut.


1. Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok.
2. Mengatur tata cara hubungan antarmanusia dan manusia dengan Tuhan.
3. Merupakan tuntunan tentang prinsip benar atau salah untuk menghindari perilaku menyimpang, seperti membunuh, memerkosa, berzina, dan berjudi.
4. Pedoman untuk mengungkapkan rasa kebersamaan yang mewajibkan seseorang untuk selalu berbuat baik terhadap sesama dan lingkungan hidupnya.
5. Pedoman perasaan keyakinan (confidence). Siapa pun yang selalu berbuat baik akan mendapat pahala dari Tuhan.
6. Pedoman keberadaan (existence). Keberadaan alam semesta dengan segala isinya,termasuk manusia, harus disikapi dengan rasa syukur dan ikhlas.
7. Pengungkapan keindahan (estetika). Manusia yang suka akan keindahan dapat mengekspresikan rasa estetikanya dengan membangun rumah ibadah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kepercayaan agama yang dianutnya.
8. Pedoman rekreasi dan hiburan. Untuk mencari ketenangan dan kesegaran jiwa, manusia dapat menjalankan ritual agama seperti salat, yoga, dan meditasi.
9. Memberikan identitas kepada manusia sebagai bagian dari suatu agama, misalnya sebagai umat Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Khonghucu.

Unsur lembaga agama


Menurut Light, Keller dan Callhoun (1989), unsur-unsur dasar agamaadalah sebagai berikut.

1. Kepercayaan adalah suatu prinsip yang dianggap benar dan tanpa ada keraguan lagi.Seperti kepercayaan monoteisme yang percaya bahwa Tuhan itu satu atau kepercayaan pada reinkarnasi bagi umat agama-agama Timur, seperti Hindu dan Buddha.

2. Praktik keagamaan, seperti berdoa, bersembayang, berpuasa, dan sedekah. Praktik keagamaan berbeda dengan ritual keagamaan, karena ritual keagamaan menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan secara vertikal. Praktik keagamaan meliputi hubungan vertikal dan hubungan horizontal,yaitu hubungan antarmanusia sesuai dengan ajaran agama.

3. Simbol keagamaan dapat memberi tanda atau identitas bagi orang yang menganutnya. Misalnya, model atau corak pakaian orang Islam dan bentuk bangunan rumah ibadat umat Hindu (pura, candi).

4. Umat adalah penganut masing-masing agama. Sekarang ini, banyak wadah atau organisasi yang menampung umat beragama dalam rangka melaksanakan praktik agamanya, seperti KWI (Katolik), NU, Muhammadiyah, MUI (Islam), PGI (Kristen), PHDI (Hindu), dan WALUBI (Buddha).

5. Pengalaman keagamaan. Pengalaman keagamaan setiap umat berbeda karena menyangkut masalah yang sulit dibuktikan dan diukur kadarnya. Pengalaman keagamaan bersifat individual. Seperti pengalaman spiritual seorang pasien yang sakit parah yang oleh dokter sudah divonis akan meninggal, tetapi karena doa dari si pasien maupun keluarganya, pasien tersebut dapat sembuh kembali.

Unsur-unsur agama tersebut merupakan elemen yang dimiliki setiap agama. Hanya corak dan perwujudannya saja yang berbeda.

Baca juga:

This Is The Newest Post